6 October 2024

Yayasan Islam Nurul Madinah

Al-Madinah Pekanbaru

Keadaan yang Lebih Afdal untuk Shalat Jamak, Memilih Jamak Takdim ataukah Jamak Takhir?

2 min read

Kapan yang lebih afdal untuk jamak takdim? Apakah yang lebih afdal shalat jamak dengan jamak takdim ataukah jamak takhir?

Ada empat keadaan:

Pertama:

Jika dalam keadaan naazil (turun) pada waktu pertama, lalu di waktu kedua dalam keadaan saa-ir, maka afdalnya adalah shalat jamak takdim.

Kedua:

Jika dalam keadaan berkebalikan dari kondisi yang pertama, maka afdalnya adalah shalat jamak takhir.

فقد ثبت في الصحيحين عن أنس رضي الله عنه قال: ﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﺫا اﺭﺗﺤﻞ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﺗﺰﻳﻎ اﻟﺸﻤﺲ ﺃﺧﺮ اﻟﻈﻬﺮ ﺇﻟﻰ ﻭﻗﺖ اﻟﻌﺼﺮ ﺛﻢ ﻧﺰﻝ ﻓﺠﻤﻊ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ فإﻥ ﺯاﻏﺖ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺮﺗﺤﻞ ﺻﻠﻰ اﻟﻈﻬﺮ ﺛﻢ ﺭﻛﺐ.

Ada hadits sahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika pergi sebelum matahari tergelincir ke barat (waktu Zhuhur), beliau mengerjakan shalat Zhuhur dan Ashar pada waktu Ashar. Beliau turun pada waktu Ashar, lalu menjamak shalat Zhuhur dan Ashar. Jika beliau pergi setelah matahari tergelincir ke barat (masuk Zhuhur), maka beliau shalat Zhuhur dahulu, lalu berangkat.

Ketiga:

Jika dalam keadaan saa-ir (dalam perjalanan) pada kedua waktu.

Keempat:

Jika dalam keadaan naazil (sudah turun) pada kedua waktu.

Apakah yang afdal pada dua keadaan tadi, shalat jamak takdim ataukah jamak takhir?

Ibnu Hajar Al-Haitami memilih pendapat jamak takdim karena lebih melepaskan diri dari kewajiban.
Sedangkan Imam Ar-Ramli dan Al-Khathib memilih lebih afdal adalah shalat jamak takhir karena dua alasan:

  1. Waktu shalat kedua adalah waktu untuk shalat pertama bagi orang yang memiliki uzur seperti menjamak shalat dan orang yang dalam keadaan darurat seperti yang telah hilang penghalang untuk shalat, maka menjamak shalat di waktu kedua lebih afdal daripada waktu pertama. Ini berlaku ketika dapat uzur saja yaitu menjamak shalat.
  2. Agar keluar dari perselisihan ulama yang melarang jamak takdim seperti Imam Ahmad dan Ibnu Hazm. Keluar dari perselisihan itu dianjurkan.

Tulisan ini diringkas dari penjelasan Syaikh Sa’id Al-Jabiri di channel telegram beliau, @saeed_algabry.

Sumber https://rumaysho.com/36092-keadaan-yang-lebih-afdal-untuk-shalat-jamak-memilih-jamak-takdim-ataukah-jamak-takhir.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *